Selasa, 17 Juni 2014

Menjadi pemilih yang cerdas

Haloo, ga terasa uda tinggal hitungan minggu lagi kita akan segera melakukan pemilu alias pemilihan umum. Nah kalo kamu ga mau ngomel-ngomel nantinya karena pemimpin yang terpilih ternyata tdk sesuai dengan harapan mu, ini saatnya kamu utk menggunakan hal pilihmu dengan baik (khususnya buat yg uda ada KTP ya.. hehe). Ya kalau kamunya mau golput, nanti siapapun yang terpilih siap-siap deh ya utk kunci mulut rapat-rapat dan kuncinya dikubur.

So, gimana ya supaya nanti kamu ga asal coblos? Ada tips nih buat kamu yang emang benar-benar mau menggunakan hak suara mu dengan baik. Let's check it!
1. Ketahui visi-misi capres dan cawapres mu.
ini nih web yang berisikan visi-misi Jokowi-JK  http://jkw4p.com/visi-misi/ dan untuk pasangan Prabowo-Hatta http://selamatkanindonesia.com/
Ingat pilih presiden dan wakil presiden yang visnya untuk kepentingan rakyat, bukan kepentingan pribadi atau golongan tertentu (hmmm pemerintah mungkin?)

2. Kenali capres dan cawapres secara lebih dalam.
Sangat disarankan utk tdk hanya melihat dari 1 sisi. Misalkan saya pendukung Jokowi, saya hanya melihat/ membawa berita tentang Jokowi. Lihatlah dari kedua kubu.
Cari tau lebih dalam tentang bagaimana capres dan cawapres yang nantinya akan dipilih. Dimulai dari kepribadiannya, pengalaman hidupnya, dan catatan prestasi serta pelanggaran mereka. Contohnya aja nih ya calon yang katanya mengharamkan korupsi tapi dianya pernah terlibat kasus korupsi. Atau yang katanya menunjung tnggi HAM tapi pernah melanggar pelanggaran HAM. Loh kan gak lucu ya??

 3. Ikuti perkembangan lewat debat capres dan cawapres.
Sangat disarankan untuk tidak menelan mentah-mentah informasi dari media. Sadar atau tidak, media sangat mempengaruhi opini publik. Namun sayangnya sekarang media (cetak/ elektronik) sedang berat sebelah. Semua tergantung kepentingan masing-masing. Stasiun TV A akan cenderung memberikan info positif mengenai capres A jika ia(pemilik stasiun TV tersebut mungkin) mendukung capres A. Begitu juga sebaliknya. So, jauh lebih baik jika kita menyaksikan sendiri lewat debat capres dan cawapres. Dari cara menjawab dan melontarkan pertanyaan, saya rasa kita sudah cukup bisa menilai pemimpin yang mana yang lebih kita inginkan dan butuhkan.

4. Apa yang kamu cari? leader atau bos?
Didalam salah satu mata kuliah psikologi dipelajari ada 1 perbedaan sederhana antara leader dan bos. Leader adalah orang yang berkata 'LET'S GO!' yang berarti kita jalan bersama sedangkan bos akan berkata 'GO!' yang artinya ini tugas, silahkan kamu lakukan.
So, what are you searching for? leader or boss?

5. Jangan hanya mencari pemimpin yang ideal, tapi jadilah pemilh yang ideal.
Kalau kamu menginginkan pemimpin yang jujur, maka jadilah pemilih yang jujur. Kalau seorang pemimpin menyogokmu dan melakukan politik uang atau bahkan menyarankanmu untuk menerima politik uang, maka nyatalah bahwa ia tidak layak dijadikan pemimpin. Kalau dalam hal pemilu aja tidak jujur, maka bohong kalau dia mengatakan akan memimpin negara dengan jujur. Nah, kalau kamu mau pemimpin yang cerdas, jadilah pemilih yang cerdas. Alias tidak ikut arus. Jangan karena dari 10 orang yang kamu kenal, 8 diantaranya memilih capres A maka kamu ikut-ikutan memilih capres A. You should have your own choice. The choice that comes from your deepest heart. Cieileeee

Pemimpin yang ideal itu seperti apa?
Dipelajaran Psikologi Industri dan Organisasi ada di bahas tentang ciri-ciri pemimpin yang ideal itu. Emang bukan secara spesifik ke masalah capres, tapi boleh lah untuk dibagi.
- jujur
- kompeten
- melihat kedepan
- menginspirasi

Nah, tapi saya rasa ada beberapa kriteria tambahan untuk pemimpin yang saya cari :
- bekerja
bukan hanya pemimpin yang mengumbar-umbar janji. Saya mencari pemimpin yang melakukan apa yang dia janjikan. (capek di PHPin terus)
- berintegritas
- visi misinya utk meningkatkan kesejahteraan rakyat
- tegas
bagi saya sendiri, tegas bukan soal nada bicara yang tinggi atau gaya bicara yang meyakinkan. Tegas lebih merunjuk kepada keberanian mengambil keputusan.
- menghargai (waktu, orang lain)
contoh kecilnya dapat dilihat sewaktu debat capres dan cawapres
- tidak memandang rendah atau membedakan suku, golongan, dan agama tertentu.
Bukankah Indonesia terdiri dari 5 agama, banyak suku dan budaya? Bukankah apapun suku dan agamanya, mereka adalah bagian dari Indonesia yang kesejahteraannya juga harus diperhatikan?
- tidak munafik











Nah, itu deh semua tips menjadi pemilih yang cerdas menurut saya. Semoga bisa membantu buat kalian yang sedang mempersiapkan diri menjadi pemilih yang cerdas.

Postingan kali ini akan saya tutup dengan sebuah quote sederhana dari Jerry McClain of Seattle, WA
 The best example of leadership, is leadership by example.


 Terimakasih sudah membaca. GBU

Tidak ada komentar:

Posting Komentar