Masih dalam ingatan segar ketika
berlangsung pilpres di Korea Selatan, ada seorang capres menarikan tarian
tunggang kuda dari Niaoshu bersama masyarakat, serta membungkukkan badan mencuci
kaki rakyat jelata.
Akhirnya dia terpilih sebagai
presiden wanita pertama Korea Selatan, dia adalah Park Geun-hui.
Banyak sekali orang Korsel yang
beranggapan, Park Geun-hye memiliki kelembutan, kesantunan, diam dan ketabahan
dari wanita tradisional Korea, bersamaan itu juga mewarisi niatan baja dari
ayahnya Park Chung-hee. Dalam kehidupan sebagai Presiden selama 18 tahun, Park
Chung-hee telah menciptakan "Keajaiban Han-jiang", tetapi juga
meninggalkan nama buruk sebagai "penguasa diktator".
Setelah ia terbunuh puluhan
tahun silam, segala kesalahan, pahala, kemuliaan dan aib, semuanya
ditinggalkan kepada Park Geun-hye. Karena berkepala dingin dan tenang dia
dikenal sebagai "Ice Princess" oleh dunia luar, dengan mengemban
kebencian dan kecintaan seluruh rakyat Korea Selatan terhadap ayahnya, dia
masuk ke kepemimpinan level teratas Korea Selatan.
Park Geun-hye dalam otobiografinya
yang berjudul Keputusasaan Telah Melatih Saya, mengenang masa kecilnya sangat
tergila-gila akan buku cerita Kisah Tiga Negara (Sam Kok), sangat tertarik
kepada Zhao Yun, jenderal besar Negara Shu yang berwatak ksatria dan berani,
demi keadilan dia rela mengorbankan nyawa. Dia berkelakar mengatakan bahwa Zhao
Yun lah pacar pertama dirinya. Mantan putri pertama Korea Selatan, Ibu Negara
ini karena mengalami musibah besar yakni ayah dan ibunya terbunuh menyisakan
trauma besar pada batinnya.
Dalam situasi politik yang bergolak,
dengan mata kepala sendiri dia melihat bagaimana kalangan politik mengkritik
ayahnya, menghadapi berbagai macam fitnahan yang tak tertahankan, realitas
pengkhianatan, telah menyadari hangat dan dingin perasaan manusia dalam
kehidupan berpolitik, sehingga membuat Park Geun-hye yang saat itu baru berusia
27 tahun memutuskan untuk mundur, mengajak adik laki dan perempuan dia
meninggalkan Cheongwadae (gedung putihnya Korsel). Sejak itu dia meninggalkan
dunia politik.
Chun Doo-hwan mantan presiden
Korsel pernah menurunkan perintah tidak mengizinkan Park Geun-hye mengikuti
kegiatan sosial secara terbuka, tidak mengizinkan dia bersembahyang kepada ayah
dan ibunya, dikenakan tahanan rumah dalam bentuk lain.
Karena pengalaman hidup yang
mengenaskan dan menyakitkan ini, membuat dia terjerumus ke dalam keputusasaan
yang sangat dalam seolah tanpa dasar. Setiap hari hidup dalam siksaan batin,
sehari rasanya setahun. Suatu ketika Park Geun-hye secara kebetulan melihat
sebuah lukisan, dalam lukisan itu menggambarkan sebuah batu karang yang tetap
berdiri tegak di atas ombak lautan yang bergelora, membuat dia merasakan hal
sama seperti situasi ketika itu yang dia alami sendiri.
Dia berharap bisa seperti batu
karang itu tetap berdiri tegak, di hadapan segala kesulitan, menjadikan
kesulitan dan kesengsaraan yang pernah dia alami sebagai batu pijakan untuk
mengasah diri, dengan mengutamakan nilai-nilai kehidupan, mempertahankan jalan
yang benar.
Dia sangat bersyukur di desa
bertemu dengan banyak orang yang polos dan jujur, kasih mereka tanpa pamrih
telah membawakan keberanian kepadanya untuk hidup. Dia juga bersyukur, selama
masa-masa paling sulit, karena membaca karya klasik dan filsafat Tiongkok,
telah membawakan kekuatan damai kepadanya, dan dari keadaan itu telah
menyadari cara untuk menanggulangi kesulitan. Terhadap hal tersebut, dia
menyebutkan bahwa dirinya "mempunyai jodoh pertemuan yang sangat mendalam
dengan Tiongkok."
Syahadat kehidupannya adalah
"Manusia hidup di dunia, asalkan tenang hati karena merasa dirinya benar
sudah cukup". Soal hal tersebut dia menjelaskan, manusia hidup di dunia,
tidak dapat dihindari akan mengalami kekecewaan atau kesulitan dan bahaya,
juga ada kemungkinan mengalami pengkhianatan. Hal-hal tersebut semuanya tidak
bisa dihindarkan. Walaupun tidak bisa dihindari, akan tetapi dalam situasi
apapun, tidak seharusnya kehilangan diri sendiri. Agar tidak kehilangan diri
sendiri, dia sangat mementingkan prinsip dan menaruh perhatian atas kejujuran.
Mei 2006, ketika Park Geun-hye
berpidato membantu calon walikota Seoul untuk mendapatkan suara dukungan dia
diserang, luka tergores oleh pisau yang dibawa pelaku penyerangan. Pengalaman
kali ini, membuat dia teringat akan ayah dan ibunya yang terbunuh oleh tembakan
peluru. Di dalam buku otobiografinya dia menuliskan, "Walaupun dalam
pengalaman hidup saya ini telah mengalami berkali-kali kesengsaraan yang tidak
pernah dialami oleh orang lain, akan tetapi dia sama sekali tak menduga akan
sekali lagi mengalami bencana jasmani seperti ini."
Luka akibat penyerangan itu
sangat dalam, tetapi beruntung tidak melukai urat nadi leher, dan kebetulan
juga terhindar dari saraf wajah, kebetulan juga disekitar rumah sakit, juga
kebetulan sekali pada jam-jam itu ruang operasi tidak dipergunakan rumah sakit,
dokter ahli juga segera tiba. Serentetan kebetulan ini, membuat dia teringat,
"Setelah mengalami insiden penyerangan itu, saya mulai beranggapan
kehidupan saya selanjutnya adalah kehidupan yang dianugerahkan Tuhan kepada
saya, kalau dia tidak mengambil nyawa saya, dapat dipastikan masih ada masalah
yang masih belum saya selesaikan, dengan sendirinya juga memandang hambar
perolehan dan kehilangan dalam dunia fana ini."
Park Geun-hye terhadap masa
pemerintahan Park Geun-hye ayahnya sendiri, menjadikan ekonomi dan keamanan
nasional sebagai perkembangan nasional terpenting. Demi mencapai tujuan ini,
dibelakang tumbuhnya angka perekonamian, pekerja menderita penindasan lingkungan
kerja yang berkondisi buruk. Demi melakukan perlindungan diri sendiri dihadapan
ancaman oleh Korea Utara, pemerintah melakukan hal-hal yang menginjak-injak Hak
Asasi Manusia. Terhadap hal ini dia dengan tulus hati meminta maaf kepada
para warga yang mengalami penindasan dan telah dilukai.
Presiden Wanita Korea Selatan
yang sekarang sedang menjabat seorang presiden yang mengalami pasang surut
kehormatan dan kenistaan selama setengah abad, didalam matanya sekarang,
banyak pengalaman yang pernah dia alami seperti buih dalam kehidupan yang tidak
perlu, demi mencampakkan buih-buih ini, dia berketegasan "Tidak peduli
dalam keadaan yang bagaimanapun juga, manusia harus lurus berkeadilan. Jika
demi memperoleh sesuatu, dan tidak segan-segan untuk membahayakan orang lain,
pada akhirnya bisa seperti keranjang bambu diisi air, sia-sia belaka."
(lin/rahmat)
Teori
Viktor Frankl
ViktorEmil
Frankl, M.D., Ph.D. ia lahir pada 26 Maret 1905 dan meninggal pada 2 September
1997. Dalam bukunya, Man's Search for Meaning, Ia
mencatat pengalamannya sebagai seorang tahanan kamp konsentrasi dan menguraikan metode psikoterapisnya
dalam upaya mencari makna dalam segala bentuk keberadaan, bahkan yang paling
kelam sekalipun, dan dengan demikian juga alasan untuk tetap hidup. Hal
ini dilandasi oleh latar belakangnya sebagai pengagas dari aliran Logotherapy. Filsafat Logoterapi
mensiratkan sebuah harapan besar tentang masa depan kehidupan manusia yang
lebih berharga dan bermakna. Teori ini dibangun diatas tiga asumsi dasar, dimana
antara yang satu dengan yang lainnya saling berhubungan, yaitu :
a. Kebebasan
berkeinginan (freedom of will)
Viktor
Frankl menganggap manusia sebagai makhluk yang memiliki berbagai potensi luar
biasa, tetapi sekaligus memiliki keterbatasan dalam bebarbagai aspek. Kebebasan
manusia bukan merupakan kebebasan untuk menentukan sikap (freedom to take a
stand) secara sadar dan menerima tanggung jawab terhadap kondisi-kondisi,
baik kondisi lingkungan maupun kondisi diri sendiri. Dengan demikian kebebasan
yang dimaksud Frankl bukanlah lari dari persoalan yang sebenarnya harus
dihadapi.
b. Keinginan akan
makna (will of meaning)
Manusia
dalam berperilaku mengarahkan dirinya sendiri pada sesuatu yang ingin
dicapainya, yaitu makna. Keinginan akan makna inilah yang mendorong setiap
manusia untuk melakukan berbagai kegiatan agar hidupnya dirasakan berarti dan
berharga.
c. Makna Hidup (meaning
of life)
Makna
hidup adalah hal-hal yang dianggap sangat penting dan berharga serta memberikan
nilai khusus bagai seseorang, sehingga layak dijadikan tujuan dalam kehidupan.
Bila hal itu berhasil dipenuhi akan menyebabkan seseorang merasakan kehidupan
yang berarti dan akhirnya akan menimbulkan perasaan bahagia. Namun sebaliknya
ini dapat berujung pada keputusasaan. Menurut Frankl makna hidup bersifat
personal dan unik. Ini disebabkan karena individu bebas menentukan caranya
sendiri dalam menemukan dan menciptakan makna.
Frankl
menyatakan bahwa individu memperoleh makna hidupnya melalui 3 sumber, yaitu :
1.
Creative values
Nilai ini
adalah apa yang diberikan individu pada kehidupan. Ini biasanya berupa suatu
karya
yang kelihatan atau ide yang tidak kelihatan atau dengan melayani orang – orang
lain yang merupakan suatu ungkapan individu.
2.
Experiental values
Ini
menyangkut apa yang bisa individu terima dari kehidupan. Misalnya menemukan kebenaran, keindahan dan
cinta. Nilai-nilai pengalaman dapat memberikan makna sebanyak nilai-nilai daya
cipta/ kreativitas. Ada kemungkinan individu untuk memenuhi arti kehidupan
dengan mengalami berbagai segi kehidupan secara intensif meskipun individu
tersebut tidak melakukan tindakan-tindakan yang produktif .
3.
Attitudinal values
Nilai-nilai sikap adalah sikap yang diberikan individu
terhadap kodrat-kodrat yang tidak dapat diubah. Situasi-situasi buruk yang
dapat memberikan keputusasaan dan dapat memberikan kesempatan yang sangat besar
bagi individu untuk menemukan makna hidupnya. Nilai-nilai sikap ini menerima
dengan penuh ketabahan, kesabaran dan keberanian segala bentuk penderitaan yang
tidak mungkin dihilangkan seperti kematian, bencana, sakit yang tidak dapat
disembuhkan dan menjelang kematian.
Pembahasan
Pada masa
pemerintahannya, Park Geun-hye telah banyak memberi sumbangsih pada masyarakat
Korsel, diantaranya kerjasama yang dilakukan dengan beberapa negara berpengaruh
seperti Amerika dan memperbaiki hubungan Korsel-China. Ini terbukti lewat
pidato yang dilakukannya dalam bahasa mandarin sewaktu berada di Tiongkok. Park
Geun-hye juga berikthiar bahwa dalam masa jabatannya ia akan berusaha untuk
membela hak-hak kaum yang tertindas. Ini berdasarkan teori Viktor Frankl adalah
salah satu sumber makna hidup yang dapat membantu manusia menemukan makna
hidupnya, yaitu nilai kreatifitas atau nilai daya cipta.
Dalam interview yang dilakukan
dengan Park Geun-hye, ia menyatakan bahwa semangat hidupnya kembali semenjak ia
pindah ke desa dan bertemu dengan banyak orang yang polos dan jujur, kasih
mereka yang tanpa pamrih telah membawakan keberanian kepadanya untuk hidup.
Dia juga bersyukur, selama masa-masa paling sulit, karena membaca karya klasik
dan filsafat Tiongkok, telah membawakan kekuatan damai kepadanya, dan dari
keadaan itu telah menyadari cara untuk menanggulangi kesulitan. Dimana sebelumnya
ia mengalami depresi berat akibat kontroversi yang ditimbulkan semasa jabatan
ayahnya sebagai Presiden Korsel. Ia bahkan pernah dijadikan tahanan rumah dan
dilarang untuk aktif dalam kegiatan politik manapun. Ia dan adik-adiknya
terpaksa pindah ke sebuah desa untuk mengasingkan diri karena ayah dan ibunya
tewas terbunuh. Namun ketabahannya akan peristiwa yang menimpanya ini
membuatnya menemukan makna hidupnya dimana ia mengatakan bahwa Walaupun tidak
bisa dihindari, akan tetapi dalam situasi apapun, tidak seharusnya kehilangan
diri sendiri. Agar tidak kehilangan diri sendiri, dia sangat mementingkan
prinsip dan menaruh perhatian atas kejujuran. Ini disebut Viktor Frankl sebagai
sumber makna hidup dilihat dari sisi nilai pengalaman dan sikap. Apa yang ia
berikan pada dunia, apa yang dunia berikan padanya, serta bagaimana ia
menyikapinya membuat Park Geun-hye menemukan makna hidupnya yaitu ia harus bangkit
dan meneruskan visi ayahnya bagi Korea Selatan.
Dalam menemukan ketiga sumber
makna hidup ini, Park Geun-hye menyadari bahwa tidak ada orang yang dapat
mengubah nasibnya selain dirinya sendiri. Ini merupakan contoh freedom of will
yang dimiliki manusia, yaitu bertanggungjawab atas dirinya sendiri. Hal ini
didasari oleh adanya will of meaning dimana Park Geun-hye terdorong untuk tidak
hanya hidup di desa saja, tapi harus bangkit dan meneruskan kejayaan ayahnya. Dan
pada akhirnya dapat dikatakan bahwa Park Geun-hye adalah salah satu orang yang
telah menemukan makna hidupnya dimana Ia ingin mengangkat Korsel menjadi negara
yang lebih baik, membela Korsel dalam perperangan, serta menjadi batu karang
yang tetap berdiri tegak ditengah derasnya ombak.
Daftar Pustaka
Wikipedia.com. 2012.
Park Geun-hye. [Online] http://id.wikipedia.org/wiki/Park_Geun-hye
Viktor Frankl
Institute. [Online] http://www.viktorfrankl.org/e/logotherapy.html
Nonagusti.blogspot.com.
2014. Makalah Teori Eksistensialisme Viktor Frankl: Psikologi Kepribadian II
[Online] http://nonagusti.blogspot.com/2014/04/makalah-teori-eksistensialisme-viktor_6075.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar